Faktor yang Sebabkan Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan yang dikonsumsi. Ketahui beberapa alasan kamu cepat mengalami kenaikan berat badan meskipun porsi yang dikonsumsi setiap harinya sedikit, yaitu:
Berat badan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan riwayat keluarga. Melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, peluang kamu mengalami obesitas atau kenaikan berat badan lebih besar jika kamu memiliki orangtua atau kerabat keluarga dengan kondisi yang serupa. Masalah genetik menjadi salah satu faktor yang memengaruhi jumlah kelebihan lemak yang disimpan di dalam tubuh.
Jika porsi makan kamu sedikit namun berat badan kamu tetap bertambah, sebaiknya perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi berat badan kamu meskipun makan dalam jumlah sedikit, misalnya mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori, gula, dan lemak. Selain makanan, terlalu banyak mengonsumsi minuman dengan tambahan gula juga menyebabkan kelebihan kalori dalam tubuh. Untuk menurunkan risiko bertambahnya berat badan, konsumsilah makanan dan minuman sehat yang tidak mengandung gula tambahan dan juga kalori berlebih. Sebaiknya, pilihlah makanan dan minuman dengan bijak dan mengandung nutrisi serta gizi yang memang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Alasannya
Metabolisme adalah proses alami yang terjadi dalam tubuh yang akan mengubah makanan dan minuman yang kamu konsumsi menjadi energi. Semakin lambatnya metabolisme dalam tubuh, hal ini memengaruhi kesehatan tubuh seseorang. Melansir Mayo Clinic, metabolisme dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kelamin, usia, serta ukuran dan komposisi tubuh seseorang.
Banyaknya aktivitas fisik yang kamu lakukan menjadi alasan mengapa kamu terus mengalami kenaikan berat badan meskipun porsi makan kamu sedikit. Melansir Web MD, saat kamu terlalu banyak duduk, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengetahui kapan mendapatkan asupan yang cukup bagi tubuh. Kondisi ini dapat membuat kamu terlalu sering meskipun dalam porsi yang sedikit. Hal ini juga meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
5.Kurang Waktu Istirahat
Perhatikan kembali waktu istirahat kamu jika kamu terus mengalami kenaikan berat badan meskipun porsi makan kamu sedikit. Melansir dari National Sleep Foundation, kurang tidur dapat menyebabkan perubahan hormon ghrelin dan leptin yang memengaruhi rasa lapar. Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang terus merasakan lapar dan mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan tanpa disadari.
Tidak ada salahnya kamu perbanyak aktivitas fisik atau olahraga ringan saat melakukan pekerjaan dalam ruangan atau dalam posisi duduk. Olahraga ringan membuat kerja metabolisme tubuh semakin optimal dan terhindar dari kenaikan berat badan. Melansir dari Medicine Net, selain dapat menjaga berat badan, rutin melakukan olahraga ringan mampu menurunkan berbagai risiko gangguan kesehatan.
Baca juga: Berat Badan Bertambah? Ini yangTerjadi pada Tubuh
Jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai keluhan kesehatan yang dialami. Gangguan kesehatan yang dapat diatasi dengan tepat membantu untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Orang dengan berat badan berlebih atau gemuk sering dikatakan lebih mudah berkeringat. Penyebabnya kemungkinan besar karena orang gemuk lebih mudah lelah, sehingga dikaitkan dengan produksi keringat yang lebih banyak. Namun apakah benar seperti itu?"Sebetulnya tidak bisa dibilang orang gemuk akan lebih mudah berkeringat, pada saat seorang baik gemuk atau kurus banyak berkeringat, biasanya ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh," tutur dr Eddy Karta, SpKK dari Edmo Clinic Jakarta Selatan, ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (1/10/2014).Dijelaskan dr Eddy bahwa keringat lebih banyak menandakan tubuh mempunyai Basal Metabolic Rate (BSR) atau tingkat metabolisme yang tinggi. Jika tingkat metabolisme tinggi, orang akan lebih mudah mengeluarkan keringat, tidak dipengaruhi oleh berat badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dr Eddy menjelaskan bahwa ada dua faktor yang membuat kelenjar keringat menghasilkan keringat, yakni saraf otonom simpatis dan parasimpatis. Nah, kedua saraf otonom inilah yang bertugas mengatur kapan orang berkeringat, tergantung situasi dan kondisi yang dialami tubuh.
"Sarah otonom simpatis yang mempersiapkan seserang dalam kondisi 'fight or flight' yaitu kondisi stres yang membuat seseorang lari atau melawan. Hal ini karena saraf simpatis merangsang adrenalin dan kelenjar keringat menjadi aktif," ujarnya.
Saraf otonom simpatis akan membuat tubuh berkeringat ketika adrenalin kita sedang tinggi. Biasanya, hal ini berhubungan dengan kondisi tubuh yang sedang stres. Sehingga tak aneh kita akan berkeringat ketika merasa ketakutan, tegang, cemas, dan khawatir.
"Sedangkan parasimpatis yang mengatur agar tubuh berada dalam posisi tenang istirahat. Hal ini menjelaskan ada seseorang yang berkeringat banyak, faktornya adalah kondisi stress tadi, faktor metabolisme karena keringat dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh agar stabil," tambah dokter yang juga pengasuh konsultasi kulit dan kelamin
dr Eddy juga menjelaskan bahwa pada beberapa kasus, mempunyai keringat berlebih juga terkadang bisa ditandakan sebagai salah satu ciri aatau gejala penyakit tertentu. Salah satunya adalah keringat berlebih yang muncul di waktu sore atau ketika udara sedang sejuk.
"Keringat berlebih saat sore atau sejuk juga bisa pertanda penyakit tertentu misalnya tuberculosis yang dalam hal ini juga sering diderita oleh orang yang penampilannya cenderung kurus," pungkasnya.
Halodoc, Jakarta – Memiliki berat badan ideal menjadi banyak keinginan orang. Bukan hanya untuk meningkatkan rasa percaya diri, berat badan yang ideal membuat kamu terhindar dari berbagai gangguan penyakit yang mungkin dialami. Ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh seseorang yang mengalami masalah berat badan, seperti adanya gangguan kesehatan pada jantung, kesehatan metabolik, hingga masalah diabetes atau kolesterol.
Baca juga: Cegah Kenaikan Berat Badan Setelah Menopause dengan Cara Ini
Tentunya menjaga porsi makan menjadi cara yang bisa kamu lakukan untuk tetap memiliki berat badan yang ideal. Bagaimana jika porsi makan telah kamu jaga namun berat badan tetap bertambah dan membuat kamu sulit memiliki berat badan yang ideal? Masalah berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ketahui alasan yang menyebabkan berat badan selalu bertambah meskipun porsi makan kamu sedikit.